Thursday, September 8, 2011

Catatan Mudik Lebaran

Sungguh ironi, perayaan Idul Fitri yang seharusnya merupakan hari raya bagi umat Islam namun mesti diwarnai dengan kesemrawutan dalam penanganan arus mudik maupun arus balik. Kemacetan yang luar biasa serta korban meninggal yang mencapai ratusan jiwa merupakan persoalan yang seharusnya menjadi perhatian kita semua terutama pemerintah sebagai pengayom dan pengatur urusan publik.

Kemacetan yang luar biasa setidaknya disebabkan oleh:
1. Kuantitas kendaraan yang luar biasa jumlahnya baik kendaraan roda 2 maupun roda 4.
2. Minimnya angkutan massal yang terjangkau oleh masyarakat
3. Ketidakdisiplinan para pengendara kendaraan bermotor
4. Fasilitas jalan yang kurang mendukung
5. Aparat yang kurang sigap
6. dll

Meningkatnya jumlah kendaraan pemudik tidak dipungkiri merupakan salah satu penyebab kemacetan yang luar biasa. Hal ini terutama terjadi di jalur Pantura yang sudah dipisah antara kedua jalur. Namun kendaraan dari Jakarta sampai Cirebon seperti mengular dan tidak terputus.

Meningkatnya pengguna kendaraan pribadi tentu tidak bisa dilepaskan dengan minimnya kendaraan angkutan massal yang terjangkau. Kereta api seharusnya merupakan salah satu solusi untuk mengatasi kemacetan ini. Namun harga tiket kereta api eksekutif luar biasa mahalnya. Kenaikan di atas 100% dari tarif biasa jelas tidak masuk akal. Begitu pula kenaikan harga tiket bis non AC yang diserahkan kepada pasar tentu membuat harga tiket meroket. Sarana transportasi lain seperti kapal laut seharusnya bisa dioptimalkan untuk menangani kemacetan saat mudik lebaran.

Hal yang aneh dan konyol adalah apa yeng terjadi di jalan raya yang belum diberikan pembatas seperti di jalur selatan (Jakarta - Tasikmalaya - Ciamis - Jateng) dan jalur tengah (jakarta - Subang - Majalengka - Cirebon). Pada kedua jalur ini sering terjadi kemacetan hanya karena para pengemudi mengambil jalur lawan ketika terjadi antrian. Wal hasil kendaraan dari 2 arah berhenti total sampai terurai kemacetan tsb. Kadang-kadang memerlukan waktu berjam2 untuk mengurainya. Padahal mestinya polisi bisa bersikap tegas terhadap kendaraan yang suka menyerobot tsb. Tentu dilakukan sosialisasi yang cukup dan diterapkan di lapangan.

Akankah penanganan mudik lebaran berulang terus sepanjang tahun? Waktulah yang akan menjawabnya

No comments:

Waktu Jakarta, Bangkok dan Hanoi

Search Google

Jumlah Pengunjung Website

Daftar Pengunjung Website

Lokasi Pengunjung

Saat Ini On Line

Statistik Pengunjung Sejak 4 Februari 2009

free counters